Dinila Arogan dan Tidak Transparansi Pimpin Pemerintahan, Kades Lasi Diseruduk Massa

 

Aliansi masyarakat melakukan aksi damai di depan kantor desa. Mereka menuntut Abas Hamid melakukan transparansi, tidak arogan dalam menjalankan roda pemerintahan Desa Lasi Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu NTB Kamis, (27/06/2024).

DOMPU - Aliansi masyarakat melakukan aksi damai di depan kantor desa. Mereka menuntut Abas Hamid melakukan transparansi, tidak arogan dalam menjalankan roda pemerintahan Desa Lasi Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu NTB Kamis, (27/06/2024).

Masa juga mempertanyakan pengangkatan terhadap 7 orang pembantu Kaur desa termasuk satu di antaranya diangkat menjadi sekuriti desa. Hal tersebut dinilai pemborosan anggaran yang seharusnya diprioritaskan membangun desa baik fisik maupun maupun membantu masyarakat yang membutuhkan.

Menyedihkan lagi setiap anggota Kaur tidak mengetahui tugas masing-masing. Mereka (Kaur red) mengerjakan tugas tidak sesuai dengan fungsi dan kewajibannya dalam membantu kades untuk membangun desa.

"Kami melakukan aksi damai seperti ini karena Kades tidak melibatkan BPD, masyarakat, pemuda dalam mengambil semua kebijakan. Selama memimpin desa masyarakat tidak tahu sama sekali program apa yang direncanakan atau yang telah terlaksana ," tegas korlap, Efiansyah sapaan Efi.

Anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah pusat untuk Desa Lasi sangatlah fantastis. Bagaimana tidak desa di pesisir pantai tersebut memiliki anggaran DD dan ADD sebesar Rp 2.3 miliar (dua miliar tiga ratus juta rupiah). 

Selain itu dia menduga bahwa ketua BPD dan kades lasi melakukan konspirasi jahat. Sebagai Badan Pengawasan Desa harus proaktif serta profesional dalam melaksanakan tugas.

"Kami menduga BPD perwakilan tiap dusun berkonspirasi dengan kades. BPD tidak menjalankan tugasnya sesuai diatur undang-undang," tegas Efi

Pemerintah juga dituntut untuk memperdayakan semua lapisan masyarakat bahkan pemuda itu sendiri sebagai generasi penerus. "Semua pekerjaan fisik dikerjakan oleh pemerintah desa itu sendiri sedangkan masyarakat atau pemuda tidak dilibatkan sehingga hal ini tidak membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat dan pemuda," kata Irman.

Dari pantauan media Siapnews.com, hampir terjadi baku hantam antara massa Aliansi masyarakat dengan warga pro Kades. Saling dorong pun terjadi namun kejadian itu dapat diatasi oleh aparat yang sebelumnya berada di tempat kejadian.

Pada kesempatan sama, Kades langsung menemui Aliansi dan membantah bahwa dirinya melakukan seperti apa yang dituduhkan. "Saya melakukan tugas sesuai aturan yang berlaku," terang Kades Lasi, Abas Hamid. (Nas)

Posting Komentar

0 Komentar