DOMPU - Anggota DPRD Dompu fraksi Gerindra berkomitmen hidup dan mati memenangkan BBF-DJ menjadi bupati dan wakil bupati dalam pemilihan November mendatang. Anggota perwakilan rakyat tersebut mengisyaratkan pada rakyat memilih pemimpin yang pro rakyat secara keseluruhan dan terpenting bagi petani jagung.
"InshaAllah, orang yang kita berikan dukungan ini akan memberikan kepastian untuk kesejahteraan kita semua," ungkap Syarifuddin biasa disapa Fedon, saat menyampaikan orasi politiknya, pada momen blusukan BBF-DJ di Kelurahan Monta Baru, Selasa (08/10/2024).
Harus diakui teknik dan strategi serta pola yang digunakan berhasil meluluhkan hati rakyat khususnya pemilih di Kelurahan Monta Baru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB. Faktanya dua kali merebut kursi anggota DPRD mudah dia gapai.
Cara jitu tersebut akan ia gunakan lagi pada momen Pilkada dan hal itu dinilai menjadi senjata beracun menghancurkan lawan politik. Bagaimana tidak keluarga, pendukung, simpatisan berjuang dalam memperebutkan kursi DPRD kini seluruhnya mendukung Fedon untuk memenangkan nomor urut 1 (BBF-DJ).
Tempat terpisah seorang paruh baya memaparkan bahwa ia akan mati Matian mendukung calon bupati yang memperhatikan para petani. Dia berharap pada tuhan dan pada rakyat Dompu menggunakan hak suaranya memilih orang nomor 1 (satu) dalam berbagai hal.
"Sa mena na cina ro angi mai mena ta caki ku dou ma iyu maki ndai. Wati ore ja harapan ndai petani ke ncera ja coi lo'i, pupuk ncera ro wara na, labo terpenting coi jago ma caru (saudara semuanya mari kita coblos orang atau calon pemimpin yang bisa merasa lelahnya kita. Harapan kita tidak banyak harga obat-obatan terjangkau, pupuk murah serta tidak langka, dan terpenting harga jagung bagus atau tinggi," tegas Abdurahman Wahid pria 30 tahun yang kini menjalani profesi bertani.
Dia mengungkapkan bahwa petani merupakan pahlawan. Bagaimana tidak hasil pertanian itu bisa dinikmati berbagai kalangan masyarakat untuk menyambung hidup.
Dengan keadaan hasil panen meningkat beberapa waktu lalu namun sangat disayangkan harga terjun bebas. Hal itu dinilai tidak menyehatkan bagi ekonomi Bumi Nggahi Rawi Pahu.
"Hasil jagung sih banyak sampai roco kone keta ra tundu ku barang ede (punggung sampai tergores karena memikul barang itu)," terang Abdurahman Wahid di kediamannya di Desa Mangge Asi Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB. (SN01/TIM)
0 Komentar