![]() |
Kepala SMAN 3 Dompu, Eva Patriani M.Pd |
DOMPU - SMAN 3 Dompu melaksanakan Refleksi Akhir Tahun 2024. Hal itu dilakukan guna mengetahui keberhasilan atau tantangan rintangan yang pernah dihadapi dalam melaksanakan KBM di sekolah tersebut, Senin (30/12/1/2024).
Berbagai masukan bahkan kritikan pun tak luput disampaikan oleh guru-guru. Mereka menginginkan sekolah tempat mengabdi dapat mencetak lebih banyak lagi murid berprestasi sehingga nantinya berguna bagi nusa dan bangsa.
Untuk diketahui, SMAN 3 Dompu tidak bisa dipandang sebelah mata. Sekolah tersebut memiliki deretan prestasi, pada tingkat akademis para siswa mampu bersaing dengan sekolah lainnya, di samping itu juga dalam dunia olah raga pun mereka dapatkan.
Kegiatan yang dipimpin Kepala Sekolah, Eva Patriani dan diikuti para guru tersebut, dilakukan secara daring (dalam jaringan). Karena dilaksanakan media zoom para guru bisa melakukan dimana saja dengan memanfaatkan jaringan internet seluler atau Waifi.
“Refleksi Akhir Tahun 2024 ini sebagai bagian dari Program Project Manajemen Office (PMO) Sekolah Penggerak,” kata Eva Patriani.
Kegiatan tersebut dengan tiga agenda. Pertama, mengevaluasi perjalanan implementasi Program Sekolah Penggerak (PSP) selama tahun 2024. Kedua, merefleksikan tantangan dan keberhasilan yang telah dicapai bersama.
Dan, ketiga, menyusun rencana strategis untuk peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Dompu tahun 2025.
“Keluarga besar SMAN 3 Dompu ingin bersama-sama menutup tahun 2024 dengan refleksi bermakna, dan semangat baru menghadapi tantangan tahun 2025,” ujar Eva.
sus terkait PMO, secara umum Eva menyebut dua agenda. Penyusunan Modul Ajar dan Penyusunan Prosedur Penilaian. “Guru-guru menyampaikan hal baik yang telah dilakukan terkait dua agenda tersebut,” jelasnya.
Pada kegiatan yang dimoderatori oleh salah seorang guru, Ida Faridah itu, para guru juga menyampaikan kekurangan dan tantangan yang dihadapi. Baik dalam merancang modul ajar dan menyusun prosedur asesmen maupun dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas.
“Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki ke depan, serta langkah-langkah tindak lanjut untuk mengatasi kekurangan dan tantangan yang dihadapi,” sambung Eva.
Refleksi antaranya, hari pertama masuk sekolah pada awal tahun baru (2025), guru-guru sudah mempersiapkan perangkat pembelajaran; Asesmen Awal dan Modul Ajar.
Kemudian, mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak pada murid lebih interaktif, serta penerapan Pola Lesson Study melalui komunitas belajar SMANTI HEBAT.
“Penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia untuk menguatkan karakter peserta didik. Dan, memperkuat kolaborasi antar warga sekolah,” paparnya. (SN01)
0 Komentar