DOMPU - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) atau HMI-MPO Cabang Dompu Raya Mengadakan Konferensi Cabang dan musyawarah Kohati ke IV yang dirangkaikan dengan dialog publik. Hal itu dilakukan untuk memperingati Milad HMI ke 78 tahun dengan tema "Gerakan HMI mewujudkan Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas di Gedung PKK, Selasa (25/2/2025).
Kegiatan konferensi rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari. Dalam pembukaan dihadiri oleh Sekda sebagai pelaksana tugas harian Bupati Dompu, Ketua DPRD Dompu, TNI-Polri serta anggota OKP Cipayung.
Sekda mengungkapkan bahwa mendorong kemandirian negara dengan swasembada dapat menurunkan angka kemiskinan. Ia menilai dengan upaya tersebut mampu mengurangi bahkan menghapus ketergantungan bahan pangan dari negara luar.
Sumber daya manusia berkualitas dapat ditingkatkan dengan pemenuhan gizi masyarakat. Gizi seimbang atau empat sehat lima sempurna serta pola hidup sehat serta kemauan belajar masyarakat dapat meningkatkan kecerdasannya.
Menurut Sekda yang tidak kalah penting yakni pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Indikator itu dilihat dari daya beli masyarakat meningkat setiap tahunnya.
Hal yang akan dilakukan pemerintahan BBF-DJ yakni mengembangkan kawasan potensi swasembada pangan, mengatur kawasan peternakan, pengembangan potensi udang, pemanfaatan potensi laut. "Alhamdulillah pemerintah pusat sudah menetapkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah), jagung Rp 5.500 perkilogram dan padi Rp 6.500 perkilogram," tegas Gatot Gunawan Perantauan Putra.
Ketua DPRD Dompu, Ir Muttakun mengajak kader HMI untuk bersama pemerintah daerah dalam mengawasi hpp yang telah diatur oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Hal tersebut dinilainya sangat membantu para petani mendapatkan haknya dalam menjual hasil pertaniannya.
"Kedaulatan pangan negara atau daerah menjamin harga pangan bagi masyarakat. Mahasiswa harus membantu mengawal harga pangan seperti harga gabah, harga jagung," tandas Muttakun pria yang dijuluki Jara poro.
Ia meminta mahasiswa membantu APH dalam mengawal harga jagung dan gabah. "Bantu TNI, bantu Polisi, bantu pemerintah untuk menjaga harga pangan sesuai yang telah di atur oleh pemerintah pusat," pinta Muttakun si jara poro
Muttakun merasa terenyuh ketika dirinya berbicara pangan, hancur kawasan hutan di berbagai wilayah kecamatan Dompu. Sumber air bersih berkurang karena hutan dialih fungsikan, di satu sisi meningkatkan ketahanan pangan tetapi di sisi lain berdampak pada sumber mata air yang berkurang.
Kasdim 1614 Dompu, Wayan Sulendra juga berkesempatan memberikan materi dalam diskusi tersebut. Ia mendorong mahasiswa untuk bersama membangun Bumi Nggahi Rawi Pahu ke arah yang lebih baik.
"Kalau ada yang membeli di bawah hpp maka laporkan," tandas Wayan Sulendra dengan wajah serius. (SN01)
0 Komentar