![]() |
Ruang Kepsek SMPN 8 Satap. Foto NS01 |
BIMA - Oknum kepsek SDN Impres Rora Desa Ndano Na'e Kecamatan Donggo Kabupaten Bima NTB melakukan kekerasan terhadap seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut terjadi lantaran korban dan beberapa temannya bermain bola mini namun naasnya tanpa basa basi oknum kepsek langsung memukul korban dibagian wajah.
"Saya dan beberapa orang lainnya melihat dengan mata kepala akan peristiwa tersebut. Kami sangat iba terhadap siswa itu karena tidak sepantasnya mendapatkan kekerasan," tegas salah satu orang dalam yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dia merasa prihatin terhadap kasus tersebut. "Kami sangat kecewa atas perbuatan kepala sekolah yang seharusnya terlebih dahulu menasehati korban tetapi malah memberikan contoh buruk kepada semua guru dan peserta didik.
Untuk diketahui bahwa SD dan SMP merupakan sekolah satu atap (lokasi sama tapi beda ruang kelas). Guru-guru, Siswa SD dan siswa SMPN 8 Satap tiap harinya saling berpapasan bahkan kerap kali ngobrol bersama tanpa membedakan tingkatan.
Menindaklanjuti informasi dari narasumber, awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak terkait. Dalam ruang kepsek, sebelum pertanyaan selesai disampaikan oleh awak media, ia (kepsek SD red) langsung memotong dan mengelak akan kekerasan yang dilakukannya terhadap siswa.
"Saya hanya memanggil siswa (korban red) dan melarangnya untuk bermain bola karena saat itu ada kegiatan belajar mengajar. Tidak ada pemukulan seperti informasi yang beredar," kata kepsek Impres Rora, Drs Mutra dengan nada percaya diri, Jumat (18/7/2025).
Disingung rapat antar kepsek, dewan guru SD dan SMP yang tengah berlangsung, Mutra mengatakan bahwa dirinya sedang membina siswa (korban red), semua guru dan bahkan Kepsek SMP itu sendiri. "Saya memberikan pembinaan pada siswa, guru, dan kepala sekolah SMP," tandasnya.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, awak media mencoba melakukan konfirmasi pada kepala sekolah SMPN Satap, Ilham, S.Pdi namun dia tidak menghiraukan hal tersebut dan enggan memberikan keterangan sepatah kata pun.
Ilham tampak jelas duduk bersama beberapa guru. Dia melihat awak media namun sama sekali tidak merespon. (SN01)
0 Komentar