Mengapa Pasien Belum Mendapatkan Jadwal Cuci Darah?, Berikut Paparan Direktur RSUD Dompu

 

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu, dr. Fitratul Ramadhan, Sp.P bersama beberapa pasien. Foto Istimewa

DOMPU - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu, dr. Fitratul Ramadhan, Sp.P memaparkan bahwa sebagian pasien belum mendapatkan pelayanan cuci darah (Hemodialisa). Hal tersebut dinilainya wajar terjadi disebabkan peralatan cuci darah belum mampu mengimbangi jumlah pasien yang banyak, Senin (25/3/2024).


Berikut pemaparan dr. Fitratul Ramadhan yang kami copas dari akun Facebooknya (Dokter Fitratul Spesialis Paru) yang kami rangkum:


Perlu kami sampaikan ke khalayak umum supaya tidak perlu dijelaskan satu-persatu pada setiap orang yang bertanya. Mengapa keluarga kami atau pasien belum mendapatkan Jadwal Cuci Darah (HD) Di RSUD Dompu?


1. Cuci darah menggunakan Mesin dan membutuhkan waktu minimal 4 - 5 Jam setiap pasiennya. Mesin juga butuh jeda waktu untuk di istirahatkan termasuk pekerja, bila di pakai terus-menerus tentu fungsi dan fokus nya berkurang. 


Dengan kondisi pasien yang terjadwal rutin, tentunya membutuhkan mesin yang stabil. Hal tersebut akan mempengaruhi kinerja dari mesin itu sendiri


2. Mesin HD sudah ada 10 unit (dari perencanaan awal 5 unit) dengan 2 Shif perhari. Ada 20 pasien yang di layani setiap hari nya.


1 minggu ada 60 pasien terlayani (minimal 2x Cuci darah/pasien/minggu). Bagaimana kalau di kurangi saja 1x Cuci darah/pasien/minggu?


Secara teori itu sangat tidak memungkinkan karena akan mengorbankan pasien yang sudah rutin. Apakah saudara-saudara menginginkan berada di posisi pasien yang rutin di kurangi dosis terapinya?


3. Dokter spesialis penyakit dalam wajib terlatih minimal 3 bulan full di Denpasar Bali. Dokter ahli tersebut sudah ada namun mohon di jaga dan didoakan sehat terus karena RSUD Dompu hanya memiliki 1 dokter spesialis penyakit dalam tetap.


1 Dokter umum terlatih sudah ada dan Perawat juga terlatih (Sangat jarang ada pelatihan di Indonesia, jadi perlu antrian. Ini disebabkan dalam setahun hanya 2 orang saja).


perlu keahlian khusus HD. Dengan kondisi pasien saat ini perawat terlatih belum sepenuhnya cukup.


4. RSUD Dompu satu-satunya Rumah Sakit yang melayani pasien cuci darah untuk 3 kabupaten dan kota seperti Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima.


5. Untuk diketahui bersama sudah puluhan rumah sakit menutup pelayanan cuci darah karena dari segi pengeluaran untuk membeli berbagi keperluan dan jasa merugi tidak sesuai dengan pendapatan. 


Namun RSUD Dompu tidak mementingkan keuntungan yang diutamakan adalah peningkatan Kesehatan secara sosial, walaupun kami perlu memutar otak untuk menyeimbangkannya dengan support dari Pemerintah Daerah yang baik.


6. Rumah Sakit itu ada sistem Rujukan sehingga ada Rumah sakit tipe A, B, C, D serta Pratama. rumah sakit di Pulau Sumbawa rata-rata tipe C, tidak ada yang bertipe B atau A. 


Untuk syarat tipe-tipe ini silahkan di google!. RSUD Dompu tipe C, bukan sebagai RSUD Pusat Rujukan. Bila tipe C tidak mampu secara tenaga maupun fasilitas, pilihannya adalah rujuk ke tipe B atau A. Begitu juga yang terjadi dengan pasien Cuci Darah.


Jaga kesehatan, jaga makan minum, jaga psikis, jangan sampai kita gagal ginjal sehingga kita membutuhkan cuci darah yang bisa berlangsung seumur hidup.


Ini sebagai cara kami untuk keterbukaan informasi publik. InsyaAllah kami berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan tetap berjalan dan untuk di tingkatkan


Bila ada yang salah, mohon di maafkan Lembo ade (berlapang dada) terima kasih. (Nas)

Posting Komentar

0 Komentar