Pencegahan DBD di Dompu, Foging dan PSN Ditingkatkan

 

Ilustrasi

DOMPU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dompu masih cukup tinggi pasca ditetapkan statusnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah kasus DBD di Dompu mencapai 187 kasus dengan 2 kasus meninggal dunia hingga Minggu, 16 Februari 2025.


Kendati kasus DBD masih tinggi, Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu bersama tim gerak cepat masih mengandalkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk pencegahan kasus DBD di setiap wilayah. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD.


“Kita masih dengan PSN untuk pencegahan DBD (di Dompu), tapi sekarang ditingkatkan PSN-nya,” ungkap Kepala Bidang Pelayanan, Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Hj. Maria Ulfah, SST, M.Kes saat dikonfirmasi, Senin, (17/2/2025).


Maria Ulfah mengatakan, hasil survei jentik oleh tim di masing – masing Puskesmas menunjukan angka bebas jentiknya masih normal. Hal ini menunjukkan bahwa program PSN masih efektif dalam pencegahan DBD.


Untuk kasus minggu ke 6 tahun 2025, juga menunjukan tren di bawah target harian. “Semoga menurun terus,” harapnya.


Berdasarkan data kasus hingga 16 Februari 2025, sebanyak 187 kasus dengan 2 kasus meninggal dunia. Puskesmas Dompu Barat tertinggi kasus sebanyak 44 tapi tidak ada yang meninggal dunia.


Diikuti Puskesmas Ranggo dengan 24 kasus dan 1 kasus meninggal, dan Puskesmas Dompu Kota sebanyak 24 kasus. Puskesmas Calabai dengan 21 kasus dan 1 kasus meninggal, Puskesmas Nangakara dengan 19 kasus, Puskesmas Kilo dengan 17 kasus.


Puskesmas Dompu timur dengan 13 kasus, Puskesmas Rasabou dengan 10 kasus, Puskesmas Soriutu dengan 9 kasus, dan Puskesmas Kempo dengan 6 kasus. Data ini menunjukkan bahwa kasus DBD masih tersebar di beberapa wilayah.


Terkait foging, Maria Ulfah mengatakan, pihaknya masih akan meningkatkan PNS dalam upaya pencegahan DBD. Upaya ini dinilai cukup efektif, selain mendorong Masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan.


Upaya pencegahan DBD juga dapat dilakukan dengan melakukan gerakan 3M Plus. Yaitu Menguras, menutup, menguburkan wadah yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Termasuk dengan menabur larvasida pembasmi jentik, menggunakan obat anti nyamuk.


Masyarakat juga diimbau untuk menghindari tumpukan pakaian kotor dalam rumah. Hal ini dapat menjadi sarang nyamuk dan meningkatkan risiko DBD.


Dengan upaya pencegahan yang tepat, diharapkan kasus DBD dapat menurun dan tidak ada lagi kasus meninggal dunia. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pencegahan DBD.


Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu akan terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan DBD. Masyarakat diharapkan dapat mendukung upaya ini dengan menjaga kebersihan lingkungan. (SN01/ADV)

Posting Komentar

0 Komentar